Minggu, 01 November 2009

Buka-bukaan Masalah Honor

Seorang seniman besar negeri ini pernah berkata, honorarium ibarat kemaluan bagi seorang pekerja seni. Sangat tabu buat membeberkan besarannya kepada orang lain. Entah mengapa, aku berseberangan pendapat dengan seniman besar tersebut. Hal biasa bagiku menjawab saat ada yang menanyakan berapa honor yang kudapatkan. Dalam wilayah seniman, mungkin aku layak disebut porn star-nya (maksa!).

Dan inilah besaran honor yang pernah kuterima dari media yang memuat cerpen atau puisiku. Sengaja kutampilkan hanya pada media nasional saja.

Majalah Anita Cemerlang: Rp. 70.000 + sebuah majalah.
Inilah media pertama yang memuat karyaku, sebuah cerpen remaja, pada November 1994. Waktu itu aku masih kelas satu SMA. Uang sejumlah itu sangat besar sekali. Sebagai perbandingan, ongkos naik angkot anak sekolahan hanya 200 perak. Honor pertama tersebut kubelikan celana jeans merek FAVO, sisanya kubagikan kepada kakak dan abangku, dan masih ada sisanya lagi. Terakhir dimuat tahun 2001, aku menerima honor Rp.90.000 + sebuah majalah, sebelum akhirnya majalah ini tutup.


Majalah Kawanku: Rp. 80.000.Pertama dimuat di majalah ini pada tahun 1997. Aku juga pernah merasakan honor Rp. 100.000 + majalah. Terakhir dimuat pada tahun 2002, honornya Rp. 200.000 + majalah.


Majalah Ceria Remaja: Rp. 40.000
Tahun 1999. Waktu itu beli majalah bekas, sangat kaget menemukan sebuah cerpenku di dalamnya. Langsung telepon majalahnya. Jadinya dikirimi uang sejumlah di atas. Kalau nggak beli majalah itu, tauk deh apa kabarnya.


Majalah Aneka Yess: Rp. 75.000.Yap, 75.000 ribu, Sodara-sodara! Itu pada tahun 2002. Majalahnya sendiri seharga sebelas ribu pada waktu itu. Jadi dipotong beli majalah yang ada cerpenku, aku hanya mendapat 64.000 rupiah. Uah, capek deeehh!!!!

Tabloid Keren Beken: Rp. 75.000.Yang punya tabloid ini ya, Aneka juga. Jadi jangan kaget kalau tiba-tiba cerpenmu muncul di tabloid ini padahal ngirimnya ke Aneka.

Majalah Horospop: Rp. 100.000 + majalah.
Setelah Anita meninggal, majalah ini muncul menggantikan, digawangi sebagian awak dari Anita. Salut dengan majalah ini, meski baru muncul, tapi membayar honor dengan lancar. Sayang umurnya singkat. Muncul di tahun 2002 dan menghilang di tahun yang sama juga.

Majalah Cinta: Rp. 150.000 dipotong biaya transfer.
Majalah ini terbit tahun 2003, sewaktu aku tinggal di Batam. Aku tahu majalah ini dari seorang teman penulis yang tinggal di Tangerang apa Bekasi, gitu. Majalah ini tidak ada di Batam. Setelah pulang ke Medan setahun kemudian, aku menemukan pengumuman di majalah Cinta edisi lama, mereka meminta kepada penulis yang cerpennya sudah dimuat di edisi terdahulu tetapi tidak mencantumkan nomor rekening untuk menghubungi mereka, dan namaku ada di sana. Tidak lama Cinta tewas juga. Tahun 2006, majalah ini muncul dengan format baru, tapi sepertinya hanya bertahan dua atau tiga edisi, dan cerpenku yang dimuat di edisi dua, tidak diberi honor.

Kompas Anak: Rp. 250.000. ( tahun 2005)
Suara Pembaruan. Puisi Rp. 300.000 (satu kolom), Cerpen Rp.400.000

Majalah Kids Fantasi: Rp.100.000 dipotong biaya transfer (majalah ini sudah tidak terbit lagi.)

Tabloid Teen: Rp. 150.000, dipotong biaya transfer ( tahun 2006 atau 2007)

Jurnal Nasional : Rp. 400.000 dipotong biaya transfer.

Majalah Story : Puisi Rp.75.000/perjudul. Cerpen 250. Tidak terbit lagi.

Majalah Sekar: Rp.400.000. Tidak terbit lagi.

Seputar Indonesia: Rp.400.000. Tidak ada rubrik cerpen lagi.

Majalah Femina: Rp.850.000 Sekitar tahun 2011

Majalah Bobo: 250 tambah majalah.

Majalah Mombi: Rp.100.000 tambah majalah


Sedang Majalah Puteri, Tabloid Cerita Cinta dan Majalah Curhat adalah media yang tidak membayar honorku. Karena disumpahi penulis-penulis, makanya umurnya nggak bertahan lama. Mampus, loe!

6 komentar:

  1. hihi... masak disumpahin mampus? tapi buka-bukaannya sungguh keren dan melegakan hati. rahasia honor itu jadi sedikit tidak misteri lagi. makasih banyak ya

    BalasHapus
  2. Sandi banget. Karena itu suka bersahabat dengannya.

    BalasHapus