Fenomena Surat Terbuka di Media Sosial
Belakangan ini, menyampaikan surat terbuka melalui
media sosial seperti facebook, twitter maupun blog sedang marak terjadi di
Indonesia. Pelakunya sangat beragam, tidak memandang usia, pekerjaan dan
pendidikan. Contohnya saja, Rieke Dyah Pitaloka, politisi dari PDIP ini
beberapakali menyampaikan surat terbukanya. Anggota DPR RI ini menulis surat
terbuka kepada presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono dan Kapolri. Korban
letusan Gunung Sinabung menyampaikan
surat terbuka kepada Ibu Ani Yudhoyono semasa suaminya masih menjabat
sebagai presiden. Selain itu, ada juga surat terbuka seorang TKW Indonesia di
Hongkong kepada ustad Solmed.
Surat terbuka terbaru dan paling hangat adalah surat
terbuka mantan presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono kepada presiden
Republik Indonesia saat ini, Joko Widodo. Bisa disebut surat terbuka ini
menggeser posisi surat terbuka Anggun kepada presiden Joko Widodo yang berisi
permohonan agar Joko Widodo selaku presiden meninjau kembali keputusan
menghukum mati gembong narkoba asal Prancis, negara baru Anggun. Surat terbuka yang dibuat mantan presiden
Susilo Bambang Yudhoyono berisi bantahannya mengenai isi pidato Presiden Joko
Widodo yang menyatakan Indonesia masih memiliki hutang kepada IMF. Masyarakat
Indonesia merespon baik surat terbuka yang ditulis mantan presiden tersebut dan
mengharapkan Presiden Joko Widodo mengklarifikasi isi surat terbuka SBY. Supaya
kita tahu siapa yang benar, siapa yang berucap dusta.
Lahirnya keputusan mengirimkan surat terbuka
merupakan wujud dari rasa kegelisahan seseorang terhadap sekitarnya atau
kelompok lainnya. Surat terbuka banyak ditujukan kepada pejabat publik yang
terindikasi menyalahi wewenang ataupun tidak adil dalam mengambil keputusan.
Sering juga surat terbuka berisi permohonan supaya pejabat tidak melupakan
tugasnya untuk memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.
Contoh sederhana adalah surat terbuka yang ditulis
oleh Vita Sinaga-Hutagalung yang menjadi salah satu korban letusan Gunung
Sinabung beberapa waktu lalu. Dengan santun ia mengkritisi Ibu Ani Bambang
Yudhono yang sangat rajin memposting foto-fotonya di instagram. Dalam foto-foto
tersebut tergambar betapa bahagianya kehidupan keluarga Ibu Ani Yudhoyono
sementara ribuan pengungsi letusan Gunung Sinabung hidup kesusahan dan tidak
jelas masa depannya.
Surat Terbuka, Cara Termudah
Menyuarakan Isi Hati
Banyak cara untuk menyampaikan aspirasi. Salah
satunya yang paling kerap dilakukan adalah demonstrasi. Cara ini tentu saja kurang efektif
dibandingkan dengan menulis surat terbuka. Menulis surat terbuka tidak
memerlukan tumpukan massa, tidak perlu mengeluarkan tenaga dan suara. Cukup
berhubungan dengan internet, apa yang ingin disampaikan sudah tersebar luas di
ranah publik. Merebaknya fenomena surat terbuka pada masyarakat Indonesia
adalah sebagai pertanda terjadinya proses komunikasi yang lebih baik, lebih
santun, dan lebih efektif. Surat terbuka merupakan salah satu ciri masyarakat
yang lebih demokratis.
Menulis surat terbuka akan mengajarkan masyarakat
berpikir dan berkata lebih sopan, berdasarkan fakta dan tidak merugikan orang
lain agar tidak bertentangan dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE)
Siapkan Mental
Ketika memutuskan menulis surat terbuka hendaklah
pembuatnya bersiap diri untuk mendapat respon negatif dari masyarakat. Ambil
contoh surat terbuka yang disampaikan Anggun kepada Presiden Joko Widodo. Surat
tersebut ditulis Anggun dengan sopan, tidak menyalahkan ataupun menghujat orang lain. Tetap saja
Anggun menangguk banyak respon negatif dari masyarakat Indonesia. Anggun sampai
mendapat surat terbuka dari masyarakat yang keluarganya seorang pecandu
narkoba.
Untuk itu, persiapkan mental sebelum memutuskan
menyampaikan surat terbuka pada media sosial. Ada begitu banyak manusia yang
akan membaca surat yang Anda tulis, bukan hanya oknum yang Anda maksudkan. Dari
sekian banyak pembaca itu, tidak melulu sepemikiran dengan Anda. Jangan sampai
Anda menjadi stres menghadapi manusia yang tidak sepaham dengan Anda karena
bisa saja mereka justru akan menyerang Anda balik. Atau bahkan mem-bully Anda.
Semakin maraknya surat terbuka pada media sosial
adalah bukti masih banyaknya ketidakberesan yang terjadi pada negeri ini. Surat
terbuka masyarakat kepada pejabat negara adalah suara hati yang harus didengar.
Mohon tidak diacuhkan, tidak dianggap angin lalu, apalagi sampai diserang
balik.
***
hebat dan bermnfaat serta memberi semangat !!! salut!!
BalasHapus