Rabu, 11 November 2009

Cerpenku, Bakal dimuat Majalah Story

Ternyata, aku hanyalah seorang lelaki lemah. Tidak sanggup ‘berasa’ biasa-biasa saja ketika teman-teman yang PERNAH aku hormati mengatakanku telah mencoreng nama baik komunitas, tidak bisa menjaga moral, penulis culas, bahkan harga diriku hanya seharga 6 buah puisi ( 1 puisi = Rp.25.000).

Ya, kata-kata itu terus berputar-putar di kepalaku, persis komedi putar. Sehingga membuat kepala serasa semakin kecil, sementara kata-kata itu terus membengkak, hendak menjebol kepala. Aku bukan seperti tuduhan itu, tapi aku gagal menghalaunya dari pikiran.

Seperti biasa, saat kepala penat ditumpuki masalah, aku selalu melakukan perjalanan keluar kota, cukup sehari saja. Kali ini ada tiga pilihan. Pangururan (aku cinta mati dengan kota kecil sederhana sunyi sepi ini), Tuk-Tuk, dan Balige. Pangururan kucoret dari daftar, karena akhir November aku akan kesana, Tuk-Tuk menyusul kemudian, karena kupikir akan persis orang tolol jika jalan sendirian ke tempat ini. Akhirnya kuputuskan ke Balige. Aku suka dengan jejeran penjaja makanan di jalan Sisingamangaraja pada malam hari. Penuh pilihan, walau nggak enak-enak amat. Pulangnya aku juga bisa singgah sebentar di Parapat.

Aku berangkat dengan kondisi tubuh kurang fit. Demam, dan sedikit pilek. Bahkan jam dua dini hari sebelum berangkat, aku muntah-muntah. Sempat ragu untuk berangkat, takut muntah-muntah di dalam bis (kan malu dilihat orang. Mereka akan berpikir, masyak udah tua masih mabuk kendaraan)

Aku tetap berangkat! Apapun nggak boleh menghalangi niatku.

Nah, dalam perjalanan pulang dari Balige, tepatnya berada di sekitar Sei Rampah, Serdang Bedagai, hape dalam saku bergetar. Dari nomor yang belum tersimpan pada memori hape. Ternyata dari Mbak Erin (editor majalah Story). Mbak Erin memintaku untuk mengirimkan foto, karena cerpen yang pernah kukirim ke Story lolos seleksi dan rencananya akan dimuat pada edisi 5 (bulan November).

Mbak Erin pesan, supaya aku mengirimkan fotoku yang paling ganteng. Aku manggut-manggut aja. Secara gitu, ya, aku kan nggak jelek-jelek banget (narsis!). Saking bahagianya mendengar cerpenku akan dimuat, aku sampai lupa, kalo difoto wajahku malah lebih mirip babi, tapi lebih sering kek kimak.

Setiba di rumah, aku langsung membaca file cerpen yang akan dimuat itu. Keningku sampai mengerut membacanya. Ketahuan banget cerpen itu kurang edit. Banyak kata-kata yang salah tulis. Seharusnya melarat, malah tertulis meralat. Bahkan banyak kesalahatan yang fatal sekali. Tokohnya bernama Nina, tapi seringkali kutulis Wina. Seharusnya kutulis nama A, malah tertulis nama B (tokoh yang lain). Pokoknya amburadul, deh. Mungkin Mbak Erin tertarik dengan cerpen ini karena endingnya yang tidak terduga. Jangankan Mbak Erin, aku sendiri merasa surprised dengan endingnya.

Sebenarnya cerpen itu sudah lama sekali aku buat, mungkin sekitar tahun 2003. Tapi nggak kelar-kelar. Waktu itu settingnya di Depok, tapi karena kupikir Depok pasti sudah mengalami perubahan sekarang ini, terutama plaza/mal-nya, jadinya lokasi kupindahakan ke Medan.

Penasaran dengan cerpen yang kutulis itu??? Tunggu majalah Story edisi 5, yang akan terbit pada tanggal 25 November 2009. (kalo nggak batal lho, ya!) HIKS!!!

7 komentar:

  1. mas sandi ngirimnya dari bulan kapan dan ditelpon mbak erin kapan? saya pengen tahu jangka waktunya.hehe..makasi...

    BalasHapus
  2. numpang nanya, nih...kapan anda mengirimkan naskah ke story? (bulan apa), trus ditelpon editornya bulan apa? soalnya saya pengen tahu jangka waktunya... ^^ oiya,anda ngirim via pos atau email.terima kasih

    BalasHapus
  3. allow, Intan! Udah lupa ngirimnya kapan. cuma ingatnya waktu itu majalah STORY masih edisi pertama. sekitar empat atau lima bulan mungkin. Bocoran yang beredar, biar cepat dimuat kirimlah cerpen horor, komedi atau sciense. Karena genre itu sedikit saingannya. jadi gak perlu berlama-lama di antrian,
    begitu, intan...

    BalasHapus
  4. mas sandi, gmn siy caranya kirim cerpen ke majalah story? coz ak mau kirim juga, klo sempet kunjungi blog ak ya, ak blm punya temen di blog bat sharing niy, www.sweethaci.blogspot.com. makasih ya mas, klo bisa di balas ya. Eci

    BalasHapus
  5. halo, Eci! udah saya jawab via email, kan? Sory lho, komen kamu ini baru tak baca....:)

    BalasHapus
  6. Kak...klo kirim puisi k mjalah story tuch gmn crax??
    Pke file doc atau gmn??
    Trus biasax puisi yg d mnta mjlh story itu temax apa??
    Mkasih^^
    Sorry bnyk prtanyan..hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget. harus file (diattacment) bukan di badan email. DI subject email kamu tuliskan PUISI. Tema apa aja boleh, setidaknya begitu yang saya lihat. Buat lebih jelasnya, tanya pihak Story aja, ya. :)

      Hapus