Memasuki tahun 2009 aku memasang target pribadi dengan karir menulisku. Tiga bukuku harus terbit di tahun ini, dengan rincian satu buku kumpulan cerita anak yang sudah diterima penerbit pada pertengan tahun 2008, satu novel anak atau kumpulan cerpen sastra yang sudah aku kirim ke penerbit di Jogya pada akhir 2008 dan awal tahun 2009, sedang buku terakhir adalah novel komedi remaja yang kukirim ke penerbit di Jakarta juga pada awal 2009.
Sampai hari ini, ternyata baru satu buku yang terealisasi, yaitu buku kumpulan cerita anak yang berjudul Penunggu Rumah Tua yang diterbitkan oleh penerbit Andi, sedangkan novel anak dan kumpulan cerpen sastra ditolak penerbit dengan alasan tidak memenuhi kriteria penerbit (padahal salah satu darinya kutargetkan diterima penerbit). Memang novel komedi bernasib sedikit lebih baik. Penerbit memberi opsi, diterima, tapi diterbitkan tahun depan (2010), tapi mereka memberi izin untuk kucoba mengirim ke penerbit lain.
Karena sesaat lagi akan memasuki tengah tahun, sepertinya targetku tidak akan tercapai. Apalagi sampai hari ini baru sebuah novel remaja yang aku kirim ke sebuah penerbit di Jakarta, sedang sebuah novel lagi baru aku kerjakan sekitar 60 persen. Andaipun novel itu diterima penerbit, berat peluang untuk terbit tahun ini.
Singkat katanya, aku harus berlapang dada targetku tidak akan tercapai tahun ini dan mulai menatap tahun depan. Tapi jangan tanya berapa buku yang harus terbit tahun depan, karena yang ada di kepala hanya: MENIKAH! MENIKAH! MENIKAH!
Sampai hari ini, ternyata baru satu buku yang terealisasi, yaitu buku kumpulan cerita anak yang berjudul Penunggu Rumah Tua yang diterbitkan oleh penerbit Andi, sedangkan novel anak dan kumpulan cerpen sastra ditolak penerbit dengan alasan tidak memenuhi kriteria penerbit (padahal salah satu darinya kutargetkan diterima penerbit). Memang novel komedi bernasib sedikit lebih baik. Penerbit memberi opsi, diterima, tapi diterbitkan tahun depan (2010), tapi mereka memberi izin untuk kucoba mengirim ke penerbit lain.
Karena sesaat lagi akan memasuki tengah tahun, sepertinya targetku tidak akan tercapai. Apalagi sampai hari ini baru sebuah novel remaja yang aku kirim ke sebuah penerbit di Jakarta, sedang sebuah novel lagi baru aku kerjakan sekitar 60 persen. Andaipun novel itu diterima penerbit, berat peluang untuk terbit tahun ini.
Singkat katanya, aku harus berlapang dada targetku tidak akan tercapai tahun ini dan mulai menatap tahun depan. Tapi jangan tanya berapa buku yang harus terbit tahun depan, karena yang ada di kepala hanya: MENIKAH! MENIKAH! MENIKAH!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar