Jumat, 11 Juni 2010

Bermimpilah Setinggi Bintang di Langit.

Semua berawal dari mimpi.

Kata di atas sudah amat klise. Mungkin sudah ratusan kali terdengar dari mulut orang-orang sukses. Tapi izinkanlah kuucapkan sekali lagi (meski aku bukan orang sukses)

Aku sendiri sudah mengalaminya.

Dalam kata pengantar buku pertamaku, CEWEK MATRE aku juga mengucapkan itu. Semua berawal dari mimpi.Aku mimpi ingin punya buku, penasaran seperti apa rasanya ketika berada di toko buku dan melihat pada buku yang tersusun di rak, kutemui namaku tertera sebagai penulisnya.

Mimpiku ingin memiliki buku sudah tercapai.

DaN aku, punya mimpi yang lain. Mimpiku itu adalah ingin memiliki buku lima kategori( maaf jika kata kategori kurang tepat). Kelima kategori tersebut adalah: buku kumcer remaja, kumcer anak, kumcer sastra, novel anak dan novel remaja. Bisa kubilang, mimpiku ini termasuk lancang.

Apa sebab?

AKu sama sekali belum pernah menulis novel. Bahkan aku selalu kewalahan ketika harus menulis cerpen lebih dari delapan halaman. Jika hitung-hitungan, peluang terbesarku hanya terpenuhi pada tiga buku, yaitu buku kumcer anak, remaja, dan sastra (walau sastra ini termasuk berat, tapi setidaknya aku masih mampu menulis cerpen kategori sastra yang dipublikasi di beberapa koran nasional)

Ketika mimpiku itu kukatakan kepada seorang bekas temanku, aku sudah lupa apa tanggapan pasti dari dia, yang aku ingat sampai sekarang, ia seperti berusaha menyadarkanku dari mimpi itu.

Tapi sekarang, satu persatu mimpi itu sudah mulai terwujud, selain memiliki buku kumcer remaja, aku juga sudah memiliki buku kumcer anak dan novel anak. Sedangkan novel remaja dalam proses penerbitan (kemungkinan akan terbit akhir tahun ini)

Jadi teman, bermimpilah setinggi bintang di langit. Ketika kau terjaga, segera singkirkan selimut dan bantal. Bangunlah, dan raih mimpi itu.

2 komentar: