Selasa, 29 Juni 2010

Ikut Lomba

Sore tadi, akhirnya terkirim juga dua buah cerpen untuk lomba di majalah Say. Sejujurnya, aku belum puas dengan cerpen itu. Masih banyak yang harus diedit, tapi batas deadline yang mepet tak memungkinkan untuk mengolah lagi.

Sebenarnya, aku paling jarang ikut lomba (lomba menulis tentu saja). Terakhir mengikuti lomba pada tahun 2003 di sebuah majalah anak-anak. tidak menang bahkan tidak layak muat.

Makanya, aku nyaris tidak punya prestasi apa-apa. Hanya pernah tercatat sebagai pemenang harapan lomba menulis puisi cinta di majalah Aneka, pada tahun 90-an. MAsih ingat banget, waktu itu hadiahnya sekotak besar Stikko. Rasanya macam-macam. Ada vanila, coklat, pandan dan lain-lain. Semua kubagi sama teman-teman, dengan bangga bilang itu hadiah dari lomba nulis puisi.

Lomba cerpen, hasil yang kuperoleh belum maksimal. Aku hanya pernah memeroleh hasil 2 cerpenku layak muat di majalah Anita, tahun 1996 (waktu itu senangnya minta ampun) dan di tahun 2003, 2 cerpenku juga sempat masuk nominasi di lomba yang diakan tabloid Cerita Cinta, tapi tabloidnya keburu modar sebelum pengumuman tiba.

Setelah ngirim ke say ini, pengen ikutan lomba di Femina dan si salah satu penerbit buku Kristen. Semua keduanya bisa ikut. Target lomba di Say ini, sebuah cerpen layak muat. Itu sudah prestasi bagiku.

Bagaimana denganmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar