Rabu, 29 September 2010

Ke-6, Diterima!

Beberapa hari lalu aku baru mendapatkan jawaban, naskah yang kukirim pada 10 Agustus 2010 lalu diterima untuk diterbitkan.

Gigiku nyaris kering mendapatkan kabar baik ini. Bagaimana tidak, tanpa bermaksud mengecilkan perjuanganku dalam mengerjakan naskah lain, aku nyaris berdarah-darah mengerjakan novel ini. Tentu saja berdarah-darah dalam tanda kutip. Sejauh ini, ini juga novel paling tebal yang sudah kuselesaikan, nyaris 150 hal, 1,5 spasi.

Perjalanan naskah ini menembus penerbit, juga lumayan panjang. Pertama kali kukirim pada sebuah penerbit di Jakarta, tujuh bulan kemudian ditolak dengan alasan mereka tidak lagi menerima naskah bergenre naskahku itu. Lalu kukirim ke penerbit di Jogya, seminggu berselang penerbit memberikan kesempatan merevisi. Katanya, kadar komedi dalam naskahku masih kurang. Setelah kurevisi, akhirnya ditolak dengan alasan revisiku tanggung. Kadar komedi dalam naskahku itu masih termasuk kategori waras (menurut penerbit), sementara mereka menginginkan naskah yang benar-benar gila.

April 2010, naskah itu kukirim ke sebuah penerbit baru di sekitaran Jakarta. Keputusanku mengirimkan kesana, sebenarnya sederhana saja, mereka menerima pengiriman naskah via email. Awal pengiriman, mereka menjanjikan waktu penilaian sekitar tiga bulan. Ketika empat bulan kemudian kutanyakan, jawaban mereka seperti mencle-mencle, jadi kuputuskan menariknya dari penerbit tersebut dan mengirimkan ke penerbit yang bersedia menerbitkan sekarang ini.

Hem, perjalanan yang lumayan panjang. Semoga kelak rejekinya juga panjang. Amin. AMin. Amin.

2 komentar:

  1. Finally....! Selamat ya... Ini yang kamu ceritakan waktu itu ya, San? Btw, aku jadi inget udah berbulan2 gak pernah apdet blog ku....

    BalasHapus
  2. Iya, yang ini, Ret. trims ya. oya, terakhir lewat di depan terasmu, ada orang gila mati kayaknya di sana....hahahaha

    BalasHapus