Rabu, 13 April 2011

Etika Bintang Porno

Terdengar kabar, setelah menampilkan beberapa bintang porno, khususnya perempuan, dalam film Indonesia, kali ini hal itu terjadi lagi. Tidak tanggung-tanggung, seorang Shasa Grey didaulat turut tampil di sebuah film horor komedi (katanya syutingnya di hollywood sana)

Shasa Grey, perempuan berambut panjang ini berasal dari negara Paman Sam. Usianya masih cukup muda, kelahiran tahun 1988. Di sini, aku tak hendak membahas si Cantik satu ini.

Tapi ada sesuatu yang menarik, mungkin tidak diperhatikan orang lain, ketika aku menonton film sangat dewasa seperti yang dibintangi Shasa Grey. Ternyata, para bintang ini, juga punya etika.

Bisa dikatakan film kategori XXX (aku tak mengerti mengatakannya)seperti terdiri dari dua konsep. Ada film yang benar-benar seperti film kebanyakan. Artinya penonton hanya melihat dan mendengar para pemain saja. Tapi ada juga film, antara pemain dan kameramen (atau sutradara?)terjadi dialog, bahkan satu kamera bisa saja terlihat di frame. Sebagai penonton kita bisa melihat semua itu.

Nah, pada bagian ini ada yang menarik. Biasanya, sebelum pemain 'berlanjut ke puncak acara', terlebih dulu ada dialog di antara mereka. Tidak jarang, seringnya si lelaki, memuji bagian tubuh si perempuan. Dan selalu si perempuan mengucapkan terimakasih. Bahkan,ketika si lelaki hendak menyentuh ataupun melakukan sesuatu kepada lawan mainnya, selalu mereka berucap, "Can i see?" atau "Can I kiss?" ataupun can-can lainnya.

Ini yang menurutku lumayan menarik. Ketika kita menganggap para pemain tersebut, mungkin, tidak bermoral, jalang, atau bahkan binatang. Mereka masih punya etika. Mengucap terimakasih ketika ada yang memuji, pamit terlebih dulu sebelum melakukan sesuatu.

Dulu, ada beberapa bintang porno di list friend-ku. Sekarang, hanya tinggal seorang, namanya Preston Parker. Si Preston Parker ini, lebih sering bermain di film yang kedua tadi. Ketika patnernya bertindak diluar kewajaran, dia menghentikan kegiatannya dan berucap, "Are u okey?" Pun ketika dia berulang tahun, banyak teman-teman FB-nya mengucapkan selamat ulang tahun. Memang si Preston tidak membalas satu persatu, tetapi dia menulis di statusnya, memohon maaf tidak bisa membalas dan mengucapkan terimakasih untuk semuanya.

Bandingkan dengan kita....
Kita lebih banyak lupanya mengucapkan kata terimakasih. Tidak jarang, kita harus mengelus dada setelah menolong seseorang ia tidak mengucap terimakasih. Memberi sesuatu kepada seseorang tidak mendapat balasan terimakasih. Setelah minta tolong kepada seseorang, lupa bilang terimakasih. Setelah membeli sesuatu kepada seseorang dan kita ucapkan terimakasih, si penjual malah melongos begitu saja.

Di face book malah lebih aneh, pernah seseorang di list friendku berulang tahun. Banyak ucapan selamat ulang tahun di wallnya, bukannya mengucapkan terimakasih atau meninggalkan cantrengan like di sana. Dia malah menulis di statusnya: saya tidak menerima ucapan ulang tahun, karena itu tidak ada dalam ajaran agama saya.

Ck..ck...ck...

Aku bukan gila ucapan terimakasih. Hanya...ya, hanya....:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar