Kamis, 02 Juni 2011

Akhirnya, Berhasil Menembus Bobo



Cerpen ini, kukirim pada tanggal 10 Agustus 2010 bersama lima judul lain dalam sebuah amplop coklat. Info yang kudapat dari teman-teman, proses seleksi naskah di Bobo memang tidak sebentar. Jadi setelah mengirim naskah ini, aku berusaha untuk melupakannya dengan cara menulis cerpen-cerpen baru dan mengirimkannya pada media lain.

Ternyata, tidak bisa lupa. tetap saja aku menghitung hari, sudah berapa lama naskah itu terkirim. Apalagi setiap minggunya, Nando selalu mengup-load cerpen yang dimuat Bobo pada FB-nya.

Alhasil, setiap hari Rabu, selalu timbul pertanyaan dalam hati.
Bagaimana dengan naskahku itu?
Adakah yang layak muat?
Kapan dimuat?

Sampai akhirnya, Rabu 1 Juni SMS dari Nando memasuki ponselku. Isinya, cerpenku masuk Bobo.

Seperti apa rasanya?

Menyenangkan tentu saja. Bibir ini susah sekali untuk tertutup rapat. Gigiku sampai kering karena selalu tersenyum senang. Entahlah, selalu ada sensasi aneh tapi menyenangkan, setiapkali cerpenku berhasil menembus sebuah media untuk pertama kalinya.

Yeah, ini pertamakalinya cerpenku dimuat Bobo. Pertama, mengirim ke Bobo pada tahun 2003, ketika ada sebuah lomba. Tidak menang, bahkan tidak layak muat. Selain itu, aku juga sempat mengirim beberapa cerpen ke sana. Mungkin sekitar 2 atau 3. Tidak layak muat juga.

Selanjutnya aku benar-benar melupakan Bobo (mungkin karena memang jarang menulis cerita anak). Sampai kemudian, aku kenal dengan Deny Wibisono dan Nando di FB. Terutama Deny, dia adalah raja cerita anak. Naskahnya selalu wara-wiri di Bobo. Bocoran besaran honor yang diterimanya, berhasil membangkitkan semangatku untuk kembali mengirim tulisan ke Bobo. (big thanks, Le Deny)

Ketika menulis postingan ini, aku hanya melihat gambar cerpen itu di FB, belum melihat majalahnya langsung. Sebenarnya, aku penasaran: naskahku itu diberi cap cerpen atau dongeng. Waktu pengiriman, aku sendiri menuliskan "cerpen" pada sudut kiri atas.


NB: terimakasih banyak buat Nando atas SMS dan postingan gambar ini di FB.

8 komentar:

  1. wow. ngirim dari agustus tahun lalu?

    BalasHapus
  2. Iya, itu masih lumayan. cerpen seorang penulit TOP di Bobo, ada yang dimuat2 tahun setelah pengiriman.

    BalasHapus
  3. wah, aku harus menunggu berapa lama ya? baru kirim bulan lalu... semoga ada keajaiban, hehe...

    BalasHapus
  4. Penulis TOP bisa sangat cepat, Pop. Penulis pemula di Bobo, ada yang dimuat sekitar 3 bulan setelah pengiriman. Untung-untungan juga.

    BalasHapus
  5. eh ternyata boleh orang dewasa ngirim cerpen ke bobo? pantesan klo ku baca bobo kok kerens2 yah kayak penulis profesional eh ternya. heheh jadi tertarik nih kiirim kesana. smoga saja bisa,,

    BalasHapus
  6. Saya rasa semua media bebas umur kok, Annur. Kecuali ada rubrik khusus yang ditujuan untuk anak-anak. Coba aja kamu kirim. Smoga sukses, ya.

    BalasHapus