Jumat, 02 Desember 2016

Duka Kami*


*Dimuat di Rubrik Cerpen & Puisi, Harian Analisa Medan, 30 November 2016



Duka Kami
Telah sampai duka itu pada kami
jauh di tanah seberang
marah itu terjadi lagi
kenapa selalu kami korban kebodohan?
:sakit itu meremas hati 

diam-diam kami tebar doa ke langit
Tuhan! Tuhan!
ampunkan dia
sembuhkan dia

Korban
siapa pun bisa rasakan sakitmu
tetap sakit itu tidak terbagi olehmu
hanya kau nikmati sendiri

Jadi Bintang
pada pergimu
tak melulu ada air mata
biarkan saja
tetaplah terbang
bila kelak kau jadi bintang
bertaburan puji padamu

Dua Musim
ada hujan di matamu
sedang kemarau bermain di kepalaku
kita sangat berbeda
musim selalu gagal damaikan kita
usah kau sedih
kita terlahir berbeda
semestinya melengkapi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar