Kemarin, aku menarik dua naskah sekaligus dari sebuah penerbit. Naskah itu kukirim lebih dari empat dan tiga bulan lalu. Selepas pengiriman, aku bertanya kepada pihak penerbit berapa lama proses seleksi, dan dijawab tiga bulan.
Jawaban mereka kemarin, naskahku itu sudah lolos dari seleksi editor dan akan menghadapi dua seleksi lagi.
Sebenarnya ini tidak masalah buatku. Aku sadari betul, tentu tidak mudah untuk memutuskan diterima atau tidaknya sebuah naskah oleh penerbit. AKu siap menunggu semua proses itu. Asal saja, tentu, masih dalam rentang waktu yang masuk di akal. (butuh waktu dua tiga bulan lagi masih masuk diakalku)
Sungguh, aku masih punya kesabaran untuk menunggu.
Hanya saja, akhir kalimat mereka yang membuatku tidak perlu berpikir panjang untuk menarik naskah itu dari penerbit tersebut.
seperti inilah kalimatnya: Jika dirasa Mas Sandi proses itu terlalu lama, silahkan mengirimkannya ke penerbit lain.
Kalimat di atas, sebenarnya abu-abu. Punya banyak arti. Bisa saja itu diartikan, dengan secara halus mereka mengatakan jika sebenarnya naskahku itu tidak layak terbit di penerbitan mereka. Atau bisa saja, mereka kasihan jika aku harus menunggu terlalu lama dan dengan rela mengizinkanku menariknya dari mereka.
Tapi sayangnya, bagiku itu mereka tidak menghargai karyaku.
Tak mengapa, aku masih yakin, naskahku itu akan berharga di penerbit lain. Dan keyakinanku belum patah, suatu hari naskah itu akan mejeng di rak toko buku dalam sebentuk buku yang manis.
*Saat naskah kita ditolak penerbit dengan berbagai alasan mereka, temanku pernah berkata, agar semangat kita tetap menyala, ucapkan dalam hati. "Banyak alasan, bilang saja penerbitmu tidak punya modal untuk menerbitkan."*
Berhasil atau tidak, silahkan buktikan sendiri....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar