25 Maret
malam berhujan itu
ada satu perjalanan
tidak ada lambaian tangan
walau kita tahu ini
perpisahan abadi
kau tak akan kembali
sebab ini perjalanan
pulangmu
Perjalanan
:Nando
Pada saat kau datang
terselip rute di genggamanmu
ada jalan-jalan yang harus
kau lintasi
ada halte-halte yang kau
singgahi
ada orang-orang yang kau
temui
sebagian orang itu melintasi
jalan bersamamu
sebagian kau temui lagi pada
sebuah jalan
ada yang kau lupakan atau
melupakanmu
ketika perjalananmu berakhir
orang-orang mengenang
perjalananmu
kemudian, suatu hari nanti,
orang-orang melupakanmu
Pulang
:Nando
Pulangmu buatku sesak
kenapa tak ada aku
saat kau berkemas
sekadar memberimu senyum
atau tepukan halus di bahu
Perpisahan
Selain pelukan
ada air mata pada perpisahan
kita terlempar ke belakang
menghadirkan penyesalan
andai diberi waktu
perpisahan hadirkan banyak
cinta
untuk kita petik saat bertemu lagi
pada tempat dan waktu yang
tidak terpahami
*Dimuat di Rubrik Cerpen & Puisi, Harian Analisa, 5 April 2017.
Seperti yang tertulis, puisi ini saya dedikasikan buat sahabat saya, Nando, yang berpulang pada 25 Maret 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar