Empat tahun lalu di Asian Games ke-17 Incheon, Korea Selatan, Indonesia berhasil meraih empat medali emas. Salah satu medali emas tersebut dipersembahkan
atlet Sumatera Utara. Dia adalah Juwita
Niza Wasni dari cabang olahraga wushu. Sumatera
Utara, memang selalu berhasil mengirimkan atletnya untuk membela kehormatan
Indonesia di ajang asian games. Tak
cukup di situ, mereka pun membawa pulang medali ke negeri tercinta ini.
Asian Games ke-18 berlangsung di Indonesia, sejak 18 Agustus hingga 2
September 2018 nanti, atlet Sumatera Utara diharapkan mampu menyumbang medali
emas. Peluang terbesar berada di tangan Lindswell Kwok, sebab pada empat tahun
lalu di pagelaran yang sama, Linsdwell berhasil meraih medali perak. Juara dunia tiga kali dalam olahraga wushu ini
datang dengan motivasi tinggi, sebab ia berencana pensiun selepas asian games.
Sebagai tuan rumah, Indonesia membidik posisi sepuluh besar dalam
pengumpulan medali emas. Diharapkan, untuk menggenggam posisi tersebut,
atlet-atlet kebanggaan Indonesia setidaknya merebut sekitar enam belas sampai dua puluh medali
emas. Jumlah ini naik sampai 400 persen dari
hasil empat tahun lalu, namun kita harus tetap optimis. Sebab dalam sejarah
kesertaan di asian games, Indonesia pernah menjadi runner-up dengan meraih 21 keping emas. Itu terjadi pada Asian
Games ke-4 tahun 1962, saat berlangsung di Jakarta.
Menjadi tuan rumah juga menguntungkan, sebab berhak memasukkan beberapa
cabang olahraga yang berpeluang meraih medali. Untuk 2018 ini, Indonesia pun
memasukkan beberapa cabang olahraga, di antaranya adalah pencak silat. Sebagai
olahraga asli Indonesia, kita memiliki atlet dengan prestasi dunia pada cabang
olahraga ini. Terbukti, Indonesia berhasil meraih 11 medali emas pada test
event asian games pada bulan Februari 2018 lalu.
Pemerintah, melalui kementerian Pemuda dan Olahraga telah menginstruksikan
seluruh BUMN turut mendukung suksesnya asian games yang akan berlangsung di
Jakarta dan Palembang. Dukungan tersebut bisa berbentuk apa saja. Khusus di
Sumatera Utara, dukungan yang paling banyak terlihat adalah bantuan sosialisasi Asian Games 2018 dengan pemasangan spanduk di jalan-jalan utama, juga poster
berbagai ukuran ditempel di kantor-kantor pemerintahan.
Salah satu spanduk dukungan untuk asian games di jalan utama kota Medan. Foto dok pribadi |
Dukungan seperti ini, memang tidak berdampak langsung kepada atlet yang
hendak berlaga di asian games, namun dengan semakin bergaungnya asian games
diharapkan mengundang masyarakat Indonesia hadir mendukung atlet Indonesia dalam setiap
pertandingan yang mereka lakoni. Kehadiran masyarakat umum di tepi lapangan diharapkan bermanfaat sebagai penambah amunisi
semangat atlet Indonesia.
Dari Tepi Danau Toba,
Dukung Asian Games 2018
Sumatera Utara, memang bukan satu dari dua propinsi tempat diselenggarakannya asian games. Namun, Sumatera Utara menjadi satu dari 18 provinsi di Indonesia
yang akan dilintasi pawai atau kirab obor asian games. Api obor yang berasal dari sinar matahari ini akan diambil dari Stadion
Dhyan Chand di New Delhi, India. Api diambil dari sana sebab India merupakan
tuan rumah asian games pertama, yang berlangsung pada tahun 1951.
Api akan diambil pada 15 Juli 2018. Setelah melintasi beberapa daerah di
Indonesia, Selasa sore, 31 Juli 2018 nanti, replika obor asian games
diterbangkan dari provinsi Aceh menuju Bandara Kualanamu, di Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara. Kemudian obor diarak sampai Rumah Persinggahan Bung
Karno, Parapat, Kabupaten Simalungun. Setelah menginap satu malam, Rabu pagi
obor diarak ke Pantai Bul-Bul.
Inasgoc (Panitia Penyelenggara Asian Games 2018) memutuskan Pantai Bul-Bul di Kabupaten Toba
Samosir sebagai pusat acara kirab obor di Sumatera Utara, dengan pertimbangan
Danau Toba merupakan ikon wisata terbesar di Sumatera Utara.
Pemilihan lokasi ini selaras dengan empat sukses yang ingin diraih
Indonesia selaku tuan rumah Asian Games 2018. Pemerintah melalui Kementerian
Pemuda dan Olahraga berharap Indonesia meraih empat sukses, yaitu sukses
penyelenggara, prestasi, ekonomi dan kepercayaan publik.
Kirab obor asian games akan diliput media nasional dan 45 negara peserta
asian games. Kegiatan ini adalah momentum yang tepat bagi Sumatera Utara untuk
mengenalkan keindahan alam, budaya dan kesenian yang terdapat di tujuh
kabupaten yang mengelilingi Danau Toba kepada seluruh masyarakat Indonesia dan
Asia.
Kirab obor Asian Games tidak melintasi seluruh kabupaten dan kota di
Sumatera Utara. Tetapi, hangatnya api obor diharapkan turut membakar semangat
seluruh masyarakat dan pemerintah Sumatera Utara. Sebab sejatinya, masyarakat
Sumatera Utara tidak pernah mengkotak-kotakkan dirinya. Semua daerag di sana
adalah Sumatera Utara, dan Sumatera Utara adalah Indonesia. Itulah sebab,
masyarakat Sumatera Utara bersama-sama mendukung demi suksesnya asian games
yang akan berlangsung di Palembang dan Jakarta, sebab sukses Asian Games 2018 adalah sukses Indonesia.
Sebagai bentuk dukungan Sumatera Utara untuk Asian Games 2018, kirab obor
Asian Games di Sumatera Utara nantinya akan diramaikan dengan menampilkan
kesenian dan budaya delapan etnis asli
penduduk Sumatera Utara. Hotel maupun penginapan di sekitar Danau Toba akan
memberikan diskon selama kirab berlangsung.
Penutup
Sebelas ribu atlet dari 40 cabang olahraga akan berjuang menjadi yang
terbaik pada 465 nomor pertandingan. Kita akan menjadi saksi siapa yang terbaik
di antara mereka. Masyarakat Indonesia tentu akan bangga sekaligus terharu,
bila yang terbaik itu adalah putera-puteri kebanggaan Indonesia.
Untuk itu, ayo
dukung bersama atlet Indonesia di asian games. Ayo, dukung bersama kesuksesan
Asian Games 2018. Jadilah tuan rumah yang baik, demi terwujudnya empat sukses yang ingin
diraih Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018
#dukungbersama #asiangames2018
Asian Games 2018 penuh kesan. Hingga kini Theme Songnya selalu jadi favoritku
BalasHapus